Tim Media Center Kota Pariaman

Tim Media Center Kota Pariaman
Tim Media Center Kota Pariaman

Jumat, 12 November 2010

Gerak Jalan Santai Peringati Hari Kesehatan Nasional Ke 46

Pariaman, 12 November 2010
Peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke 46 di Kota Pariaman dirayakan dengan gerak jalan santai, jumat (12/11) dipusatkan di halaman kantor Balaikota Pariaman yang diikuti seluruh PNS di jajaran Pemerintah Kota Pariaman.
“Peringatan HKN tahun ini mengusung tema Keluarga Sehat Investasi Bangsa, dimana dalam masyarakat yang sehat akan mampu meningkatkan SDM yang berkualitas, dan mampu melakukan apa saja,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan Kota Pariaman Djusnaini saat wawancara.
“Untuk Kota Pariaman sendiri, tingkat kesehatan masyarakatnya jika dlihat dari 3 indikator yakni angka kematian ibu menurun, angka kematian bayi menurun, serta umur harapan hidup meningkat, yang artinya Kota Pariaman telah menuju keluarga sehat, untuk kasus gizi burukpun tidak kita temukan lagi” tambahnya.
Kegiatan ini merupakan kerjasama Dinas kesehatan Kota Pariaman dengan PT. Askes.

Kamis, 11 November 2010

Lokakarya Kinerja Pelayanan 6 Puskesmas Kota Pariaman

Pariaman, 11 November 2010

Lokakarya kinerja pelayanan 6 Puskesmas di Kota Pariaman yang diselenggarakan beberapa hari lalu (5-6/11) yang diikuti 100 peserta dari masyarakat selaku pengguna layanan dan pegawai puskesmas di gedung pertemuan Pondok Indah Kota Pariaman.
“Lokakarya ini merupakan lokakarya ke II yang sebelumnya telah kami laksanakan pada 29-30 Juli 2010 yang menghasilkan kuesioner pengaduan dari apa yang diketahui dan dilihat oleh masyarakat terhadap pelayanan di 6 (enam) Puskesmas tersebut,” dalam sambutan Ketua Pelaksana yang juga Kabag Hukum & Organisasi sekaligu Linda Osra, Sh, Mh

“Kuesioner tersebut disebarkan oleh Tim Survay Puskesmas kepada masyarakat penguna layanan dari tanggal 10-16 Oktober 2010, dan terkumpul 2650 kuesioner dari 6 puskesmas,” tambahnya.

”Lokakarya ini diselenggarakan agar hasil yang didapat dari kuesioner terhadap pengaduan masyarakat dapat digunakan dalam janji perbaikan pelayanan dan rekomendasi perbaikan pelayanan,” tegasnya.

Lebih lanjut dijelaskan, hasil pengaduan dapat menjadi awal dari suatu proses perbaikan pelayanan yang lebih intensif dan mendalam. Misalnya, Bagi Unit Pelayanan dapat menjadi pintu masuk untuk mengembangkan sistem manajemen yang berkualitas, menilai kapasitas dari Unit Pelayanan, menjalin Komunikasi dengan sistem umpan-balik kepada pelanggan/penguna layanan untuk membangun saling percaya dan mencegah konflik.

PELAJAR KEMBALI TERJARING

Tiga pasangan muda–mudi terjaring razia yang dilakukan satuan Polisi Pamong Praja Pemerintah Kota Pariaman (Satpol PP). Razia dilakukan satuan Polisi Pamong Praja Kota Pariaman Rabu 10 November 2010 pukul 20.00 hingga pukul 24.00. Mereka ditangkap secara terpisah di tiga tempat sepanjang pantai gandoriah pada pukul 21.30 . Ketiga pasangan muda-mudi yang terjaring itu berinisial Ji (17), Ad (18), Sn (19) masih berstatus pelajar, sementara Rh (26), Ns (23), Hr (22) berstatus pengangguran.
Sebelum melakukan razia satpol Pp kota pariaman terlebih dahulu melakukan pengintain di tempat-tempat yang sering dijadikan tempat pacaran.
“ kita menerjunkan dahulu 6 orang anggota untuk melakukan pengintaian, dan kita terus awasi apa saja yang mereka lakukan, ini kita lakukan agar kita tidak salah tangkap”, ujar Kasat Satpol PP Kota Pariaman Sabar Maris.
Sebelum ketiga pasangan itu diperbolehkan pulang, mereka didata identitasnya lalu dipanggil keluarganya supaya memberikan pembinaan dan membuat surat pernyataan tidak akan mengulangi lagi, Tambahnya
Razia akan terus kita lakukan untuk memberantas setiap perlikaku atau perbuatan maksiat di Kota Pariaman , ini sesuai dengan visi Kota Pariaman menjadi kota wisata yang Islami, sambung Sabar Maris.

kominfo_newsroom/ sepdi

Rabu, 10 November 2010

DESA KAJAI WAKILI KOTA PARIAMAN

Desa kajai mewakili Kota Pariaman dalam rangka lomba Peningkatan Peranan Wanita menuju Keluarga Sehat Sejahtera (P2WKSS) tingkat Provinsi Sumatera Barat . Desa kajai terpilih menjadi wakil Kota Pariaman setelah menang ditingkat Kecamatan dan Kota di Pariaman.
Penilaian dilakukan oleh tim gabungan Provinsi Sumatera Barat pada tanggal 10 November 2010. Tim ini ter diri dari 6 (enam) orang yang diketuai Oleh Fatmawati dari Badan Pemerintahan Desa (BPM) Provinsi Sumatera Barat . Dalam kesempatannya Fatmawati mengatakan bahwa penilaian dilihat dari sejauh mana ibu rumah tangga di desa kajai ini berperan aktif dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga baik dari segi ekonomi, pendidikan dan kesehatan.
Dari pantauan dilapangan ketua tim penilai merasa puas dengan pembinaan yang dilakukan oleh pemerintah kota Pariaman selama ini. Pembinaan yang dilakukan sejak tahun 2009 telah menunjukan peningkatan yang cukup baik, tambahnya
Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BP2KB) Kota Pariaman, Bahari yang ditemui disela-sela acara mengatakan pembinaan yang dilakukan sebenarnya bertujuan untuk merubah pola pikir masyarkat saat ini khususnya para ibu-ibu, bagaimana merka dapat memberdayakan fasilitas yang ada untuk meningkatkan kualitas hidup.
Ditanya tetang adanya penilaian P2WKSS di desa kajai, Bahari berharap desa kajai dapat mewakili sumbar di tingkat Nasional.

Kominfo_newsroom/ sepdi

Selasa, 09 November 2010

PENERTIBAN PSK

Pariaman, 9 November 2010
Penertiban pekerja seks komersial (PSK) di Kota Pariaman dari bulan Oktober hingga tadi malam (8/11/2010) membuahkan hasil. Para PSK yang sering mangkal di pantai gandoriah berhasil di jaring oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Pariaman. Mereka yang tertangkap merupakan pemain lama yang menjadi target operasi (TO).
Penagkapan yang dilakukan pada tanggal 16 Oktober 2010 jam 11 malam berhasil menjaring seorang PSK bernama Abel (16 tahun) yang sedang menunggu pelanggan di pantai gandoriah, dan razia pada tanggal 23 Oktober 2010 juga menangkap seorang PSK bernama R. Juwita (15 tahun) sedang berduan di sebuah lapak-lapak di pantai gandoriah.
“Sebelum melakukan penangkapan terlebih dahulu kami melakukan pengintaian selama seminggu dan sekarang kedua PSK tersebut telah kita serahkan ke panti sosial Andam Dewi solok untuk mendapatkan pembinaan“, ujar Kasat Satpol PP Kota Pariaman, Sabar Maris.
Selain menagkap para PSK satuan Satpol PP Kota Pariaman juga mejaring pasangan muda mudi yang sedang pacaran.
“selain PSK kami juga berhasil menjaring muda-mudi yang sedang pacaran di tempat yang sepi, ini kami lakukan sesuai dengan instruksi Walikota yang ingin memberatas penyakit masyarakat (Pekat) di Kota Pariaman” tambahnya.
Ditambahkannya sejak Oktober hingga tadi malam telah 7 pasang muda-mudi yang terjaring saat operasi, selanjutnya mereka akan diberikan pengarahan dan diserahkan kembali kepada orang tuanya.
Kominfo_newsroom/sepdi

Dengar Pendapat Asosiasi Pengusaha Sarang Burung Walet Dengan Pansus II DPRD Kota Pariaman

Pariaman, 08 November 2010

Panitia Khusus (Pansus) II, DPRD Kota Pariaman yang diketuai Yusrizal SE, Senin (8/11) siang menggelar pertemuan dengan pihak Asosiasi Pengelola Rumah Burung Walet yang ada di Kota Pariaman. Pertemuan ini bertujuan menampung keinginan dari para pengusaha sarang burung walet, terhadap akan disahkannya Peraturan Daerah (Perda) tentang Pajak Sarang Burung Walet yang saat ini tengah dibahas di DPRD.
Hadir dari pihak Asosiasi, Mulyadi selaku ketua Asosiasi dan Zainasri, seorang pengelola rumah burung walet yang mengaku punya rumah walet tidak hanya di Pariaman, tapi juga di Jambi.
Dalam pertemua tersebut, hampir setiap anggota Pansus II menanyakan berbagai hal tentang perkembangan sarang burung walet di Pariaman serta kesediaan pihak pengusaha terhadap pajak sarang burung walet.
Prinsipnya pihak asosiasi menyatakan pihaknya tidak keberatan terhadap diberlakukannya pajak sarang burung walet. Hanya saja, mereka minta waktu agar pemberlakukannya tidak dalam waktu dekat, melainkan dalam jangka waktu dua tahun ke depan.
"Rumah burung walet di pariaman baru berkembang tiga tahun belakangan ini. Dan dari sekitar 23 anggota kita, hanya sebagian kecil yang sudah menghasilkan (panen). Itupun belum kilo hitungannya, tapi masih ons. Jadi kami tidak keberatan soal pajak tapi tunggu dululah sampai kami benar-benar berkembang. Dan kalaupun diberlakukan, jangan pajaknya itu setiap kali panen, tapi ditetapkan saja pertahun, itupun bagi yg sudah panennya sekilo lebih," ujar Zainasri.
Dalam Ranperda tentang Pajak Sarang Burung Walet yang diajukan Pemko Pariaman beberapa waktu lalu, disebutkan besaran pajak yang dipungut adalah 10 persen dari hasil panen. Klausul ini juga dirasakan berat oleh asosiasi. Menurut mereka, jangankan untuk mendapat keuntungan, mengembalikan modal awal pendirian rumah walet saja masih susah. "Sampai sekarang saya belum menikmati sedikitpun hasil rumah walet saya yang di Pariaman ini, karena setiap panen, semuanya habis untuk operasional saja. Menggaji penjaga, tukang panen dan pembelian alat-alat seperti parfumnya," ungkap Ketua Asosiasi, Mulyadi.
Zainasri memberi gambaran, untuk satu rumah sarang burung walet ukuran sedang, maksimal hanya bisa diisi oleh 100 ekor burung dengan prakiraan jumlah sarang hanya 20 sarang. Jika ditimbang, 20 sarang belumlah sampai 1 Kg, sebab untuk mendapatkan berat 1 Kg, setidaknya membutuhkan 150 sarang.
"Kalau bapak-bapak tidak percaya, cobalah bangun satu rumah sarang burung walet di Pariaman ini, lihat sendiri nanti seperti apa hasilnya. Kalau perlu nanti saya yang jadi konsultannya tanpa dibayar tidak apa-apa," tegas Zainasri.
Selain itu, pihak asosiasi juga menekankan perlunya pembinaan dari pemerintah kepada para pengusaha sebelum memungut pajak. Hal ini disetujui oleh Pansus. Menurut Yusrizal, pihaknya akan coba menyampaikan masukan dari asosiasi ini termasuk soal pembinaan.
"Kalau memang perlu nanti kita akan ajak perwakilan para pengusaha walet Pariaman ini untuk berkunjung studi banding ke beberapa kota di Indonesia yang sudah berkembang usaha sarang burung waletnya. Kita akan coba koordinasikan hal ini nanti dengan pihak eksekutif," kata Yusrizal.(*)
(*)Sumber : Humas DPRD Kota Pariaman

Senin, 08 November 2010

SAT POL PP KOTA PARIAMAN TERTIBKAN PELAJAR

Pariaman, 8 November 2010
Mendidik para Generasi Muda yang nanti akan menjadi calon pemimpin merupakan tugas yang harus dilaksanakan baik oleh Sekolah, Pemerintah dan para orang tua. Seperti halnya yang dilakukan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Pariaman yang gencar melakukan operasi penertiban para pelajar remaja yang melakukan aktivitas negatif.
Operasi yang dilakukan Satpol PP Kota Pariaman senin tanggal 8 November 2010 pada jam 10 pagi, yang dilakukan di beberapa tempat di Kota Pariaman berhasil menjaring 6 orang pelajar. Mereka yang terjaring merupakan pelajar menengah atas. Mereka dijaring sedang bedang bermain kartu domino diwarung-warung dekat sekolah pada saat jam pelajarang berlangsung.
Para pelajar yang terjaring tersebut akan di berikan pengarahan dan peringatan juga bekerjasama dengan pihak sekolah. Sebelum di kembalikan kesekolah masing-masing mereka juga menulis surat perjanjian bahwa mereka tidak mengulangi lagi perbuatan tersebut.
“Razia pelajar ini kami lakukan setiap hari, ini dilakukan untuk menertibkan pelajar yang berkeliaran pada saat jam pelajaran”, kata Kasat Pol PP Kota Pariaman, Sabar Maris.

MTQ ke IV tahun 2010 Tingkat Kec. Pariaman Selatan

Pariaman, 15 Oktober 2010


Hari ini Jumat (15/10), Walikota Pariaman Mukhlis Rahman secara langsung membuka Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke IV tahun 2010 tingkat Kecamatan Pariaman Selatan yang diselanggarakan di halaman kantor Camat Pariaman Selatan.

Dijelaskan Yusrizal S.Pd Camat Pariaman Selatan yang juga Ketua Umum Panitia Pelaksana, pelaksanaan MTQ tingkat kecamatan Pariaman Selatan ini sempat vakum beberapa tahun dan tahun 2010 ini mulai dilaksanakan kembali. Ke depannya kegiatan serupa akan dijadikan agenda rutin kecamatan dalam rangka membangun sumber daya manusia di bidang keagamaan. Disamping itu kegiatan MTQ ini juga bertujuan untuk meningkatkan minat baca Al Qur’an, pemahaman dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari, menegakkan syiar Islam di Kota Pariaman, khususnya di kecamatan Pariaman Selatan, membantu terwujudnya visi dan misi jangka menengah Pemko Pariaman dan mendukung pelaksanaan Perda Kota Pariaman tentang baca tulis Al Qur’an.

Ditambahkan Yusrizal, pada pelaksanaan MTQ ke 4 ini ada tiga cabang yang dilombakan yakni cabang tilawatil, tartil dan kutbah Jum’at. Sedangkan lokasi pelaksanaannya diadakan di Kantor Camat Pariaman Selatan dan SDN 04 Pauh Kurai Taji. Kegiatan MTQ ini diikuti oleh 16 Desa yang berada di wilayah kecamatan Pariaman Selatan.

Imunisasi Massal Di Kota Pariaman

Pariaman, 14 Oktober 2010


“Imunisasi massal hari ini, Kamis (14/10) di selenggarakan di Kota Pariaman secara serentak di 129 pos yang disediakan oleh Dinas Kesehatan Kota Pariaman dengan melibatkan seluruh posyandu-posyandu di seluruh Kota Pariaman ”, terang DR. Anung Respati M.KM Kabid P2P & Survailans.

“Imunisasi yang akan diberikan merupakan imunisasi Campak dan Polio kepada Balita, I dan diharapkan kepada ibu-ibu yang memiliki balita agar membawa balitanya ke pos yang telah kami sediakan”, ungkapnya.

“Bagi ibu-ibu yang belum sempat membawa balitanya ke pos kami pada hari ini, kami akan layani di posyandu terdekat dari lokasi tempat tinggal selama bulan Oktober ini”, tegasnya.

Anung Respati menjelaskan, menurut hasil evaluasi badan internasional WHO di Indonesia menyenutkan bahwa di Indonesia secara keseluruhan perlu adanya imunisasi tambahan dalam bentuk imunisasi campak dan polio yang dapat menyebabkan kebutaan dan kematian, penyakit ini dapay berpotensi kejadian luar biasa jika tidak disikapi.

“Pada tahun tahun 2007 hingga tahun 2010 telah terjadi 76 kasus campak”, tukasnya.

Kecamatan Pariaman Tengah Siap bagikan Dana Rehab Rekon

Pariaman, 13 Oktober 2010

Kecamatan Pariaman Tengah akan bagikan dana rehab rekon bagi rumah yang mengalami rusak akibat gempa 30 September 2009 yang lalu. Tiga kategori untuk dana rehab rekon tersebut meliputi rumah rusak berat, rusak sedang, dan rusak ringan.

“Secara teknis dana akan dibagikan melalui rekening masing-masing Pokmas (kelompok masyarakat) yang telah dibentuk beberapa bulan yang lalu, di Kecamatan Pariaman tengah telah terbentuk 23 Pokmas dari 5 kelurahan yang ada”, ungkap Camat Pariaman Tengah Yota Balad, S.STP

“Dana kemungkinan besar akan kami bagikan awal November 2010”, tegasnya.

“Camat mengimbau kepada masyarakat , agar dana bantuan yang diperoleh nantinya supaya digunakan untuk rehab rumah, bukan digunakan untuk keperluan yang lain, karena kami akan memantau”, tambahnya.

Waspadai Cuaca Tak Menentu

Waspadai Cuaca Tak Menentu


Pariaman, 12 Oktober 2010

Perubahan cuaca yang tak menentu dalam beberapa hari terakhir ini. Suhu udara saat siang hari terasa sangat panas, bahkan terasa menyengat di kulit. Tetapi pada malam hari suhu udara terasa dingin, lalu keesokan harinya hujan turun.

Perubahan cuaca tersebut akan berpengaruh terhadap alur kontaminasi mikroba, sosioekonomi, dan demografi. Hal ini jelas berdampak terhadap kesehatan.
Misalnya cuaca menjadi ekstrem, temperatur sering berubah-ubah, curah hujan menjadi tidak terprediksi dan kenaikan permukaan air laut juga fluktuatif.
Penyimpangan perubahan cuaca ini akan berpengaruh pada kesehatan melalui beberapa kondisi. Seperti alur kontaminasi mikroba, dampak kesehatan, dan hubungannya dengan polusi udara. Selain itu, mendatangkan penyakit melalui air dan makanan. Dari sosioekonomi geografi, masalah tadi berdampak terhadap mental, gizi, dan penyakit infeksi.
“Untuk mengantisipasi perubahan cuaca yang tidak menentu ini, dihimbau kepada masyarakat Kota Pariaman agar minum air puith yang cukup, istirahat yang banyak, serta mengkonsumsi makanan yang bergizi”, ungkap DR. Anung Respati M.KM Kabid P2P Dinkes Kota Pariaman.