Pariaman, 10/5/2012
Program PPSP (Percepatan
Pembangunan Sanitasi Pemukiman) Kota Pariaman yang merupakan gagasan
Pemerintahan Pusat telah sampai pada tahap penyusunan MPSS (Memorandum
Program Sektor Sanitasi).
“Program PPSP di Kota Pariaman
setelah melalui beberapa tahap mulai dari penyusunan Buku Putih Sanitasi
Kota dan Strategi Sanitasi Kota (SSk) yang telah selesai pada tahun
2011 kemarin, kini Kota Pariaman fokus pada penyusunan MPSS yang
didukung oleh pusat dan propinsi,” kata manager Kabid Sarana dan
Prasarana Wilayah Bappeda Kota Pariaman Lia Lestari, ST, saat ditemui di
Kantor Bappeda Kota Pariaman,Kamis (10/5).
Lia
mengatakan, setelah beberapa tahapan yang kita lalui, isu strategis pada
sanitasi Kota Pariaman cakupannya masih rendah, seperti pelayanan
persampahan yang masih kurang terlihat pada armada angkutan sampah yang
saat ini belum mampu melayani seluruh daerah di empat kecamatan,
keterbatasan lahan TPAS (Tempat Pembuangan Akhir Sampah) sehingga masih
menggunakan sistem open dumping dengan tanah penutup secara berkala belum Sanitary landfil dengan pengolahan sampah.
“Kota
Pariaman baru melayani sekitar 27% penduduk Kota Pariaman yang saat ini
berjumlah 81.576 orang, selain itu rumah tangga Kota Pariaman yang
telah memilki septik tank dan cubluk sekitar 42 % dari 14.735 rumah
tangga di Kota Pariaman,” paparnya.
Dan masih rendahnya
kesadaran dan peran serta masyarakat dalam pemeliharaan dan pengelolaan
saluran drainase di lingkungan seperti membuang sampah di saluran
drainase yang menyebabkan saluran drainase tertutup sampah.
“Kedepan
dengan program PPSK di Kota Pariaman, sanitasi tidak lagi menjadi
masalah yang berarti bagi masyarakat, dan kesadaran masyarakat dalm
mencipatakan sanitasi yang sehat dan perilaku sanitasi yang baik,”
harapnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar